sumber (neraca.co.id)
Podshub – Misinformasi atau informasi keliru tentang produk tembakau alternatif, terutama vape yang masif di masyarakat menyulitkan pelaku industri untuk menyakinkan perokok dewasa beralih dari kebiasaannya. Banyak yang belum teredukasi bahwa sebagian besar tembakau alternatif dirancang untuk mengurangi risiko kesehatan yang pemicunya rokok.
Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan mengatakan, produk tembakau alternatif dapat membantu pengguna untuk menghindari paparan asap rokok yang mengandung sekitar 7 ribu bahan kimia dan sebagian diantaranya bersifat karsinogetik. Asap rokok dan TAR yang dihasilkan ketika rokok dibakar tersebut dapat meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
Sebab itu, kata Paido, produk tembakau alternatif dapat dimanfaatkan oleh perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaan merokok.
"Sebab, sebagian besar produk tersebut dirancang untuk mengurangi risiko kesehatan yang terkait dengan merokok," kata Paido dalam rilisnya yang dikutip Antaranews, Senin (21/8/2023).
Manfaat positif dari produk tembakau alternatif itu tidak diketahui, karena banyak informasi negatif yang beredar di masyarakat, terutama tentang vape. Bahkan, UU Kesehatan yang baru disahkan pada awal Juli 2023 juga memasukkan tembakau alternatif ke dalam golongan zat adiktif sebagaimana rokok. Misinformasi tersebut, menurut Paido, membuat perokok dewasa sulit diyakinkan untuk beralih ke tembakau alternatif. Sebab itu, kampanye dan edukasi untuk menjelaskan tentang risiko kesehatan tembakau alternatif perlu ditingkatkan.
Paido menjelaskan, AKVINDO sebagai asosiasi konsumen akan membantu melakukan kampanye edukasi untuk menyebarkan informasi yang dapat membantu masyarakat untuk memahami fakta-fakta terkait produk tembakau alternatif.
“Melalui kampanye yang kreatif dan persuasif, asosiasi konsumen dapat membangun dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap produk tembakau alternatif,” jelas dia.
Oleh karena itu, AKVINDO mendukung penggunaan produk tembakau alternatif di Indonesia sebagai salah satu solusi bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya merokok. AKVINDO juga berkomitmen untuk aktif memberikan solusi yang akurat dan terpercaya guna mereduksi opini dan informasi negatif. Dalam melakukan edukasi tersebut, pihaknya memanfaatkan media sosial.
Kajian Ilmiah Membuktikan
Kajian ilmiah yang dilakukan di dalam dan luar negeri membuktikan bahwa produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik (vape) dan kantong nikotin memiliki profil risiko lebih rendah daripada rokok.
Produk tembakau alternatif tersebut dibutuhkan untuk membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya merokok. Laporan terbaru Cochraine Review pada November 2022 mengungkapkan, produk tembakau alternatif, terutama rokok elektrik atau vape efektif membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya.
Berdasarkan penelitian tersebut, perokok dewasa yang menggunakan rokok elektrik selama enam bulan berpotensi besar beralih dari kebiasaanya merokok daripada jika menggunakan terapi pengganti nikotin.
Kajian ilmiah lainnya bertajuk,”Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products 2018” oleh Public Health England (saat ini berganti nama UK Health Security Agency), yang merupakan divisi dalam Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris.
Hasil risetnya membuktikan bahwa produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok. Selain itu, tembakau alternatif juga terbukti dua kali lebih efektif dibandingkan terapi pengganti nikotin dalam membantu perokok dewasa yang ingin setop merokok.
Kajian ilmiah tersebut menjadi dasar bagi Inggris, Selandia Baru, Jepang dan Swedia untuk mendorong penggunaan tembakau alternatif. Di Indonesia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung juga melakukan kajian ilmiah terkait vape dengan judul,”Respon Gusi Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan.”
Riset tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana produk tembakau alternatif memberikan dampak bagi pertahanan gusi terhadap bakteri plak gigi pada pengguna rokok elektrik dibandingkan perokok.
Salah satu periset, Dr. Amaliya, drg, Ph.D, mengatakan, hasil temuan itu membuktikan bahwa pengguna rokok elektrik yang telah berhenti dari kebiasaan merokok menunjukkan perbaikan kualitas gusi, sama seperti yang dialami oleh orang yang tidak merokok.